Laporan Prakerin di PT.Telkom Indonesia

ini adalah contoh laporan prakerin yang pernah saya lakukan di PT.Telkom Indonesia STO Banjarsari. semoga bermanfaat 🙂

Coverx

Lembar Persetujuan 2x

IDENTITAS SISWA IRMAx

KATA PENGANTARx

Daftar Isix

BAB I

BAB II

BAB IIIx

BAB IVx

BAB Vx

DAFTAR PUSTAKAx

DAFTAR ISTILAHx

 

Pertanyaan dan jawaban tentang C ….

Apakah kamu mengatakan padanya setiap hari bahwa dialah satu-satunya orang yang kamu pikirkan? Itu bukan Cinta, itu Dusta..

 

Apakah kamu memaafkan kesalahannya karena kamu peduli padanya? Itu bukan Cinta, itu Persahabatan..

 

Apakah kamu ingin memilikinya karena tatapan matanya membuat hatimu berdegup kencang? Itu bukan Cinta, itu Tergila-gila..

 

Apakah kamu ada di sana karena dia memelukmu atau menggenggam tanganmu? Itu bukan Cinta, itu Ketergantungan..

 

Apakah kamu menerima pengakuan cintanya karena kamu tak ingin menyakitinya? Itu bukan Cinta, itu Kasihan..

 

Apakah kamu ada di sana karena itulah yang diinginkannya? Itu bukan Cinta, itu Kesetiaan..

 

Apakah kamu menginginkan dia saat dia sedang tidak ada? Itu bukan Cinta, itu Kesepian..

 

Apakah kamu tak bisa melepaskan pandangan atau genggaman dari dirinya? Itu bukan Cinta, itu Nafsu..

 

Apakh tlapak tgnmu brkeringat, jantungmu brdetak cepat, dan suaramu tercekat saat berada ddekatnya? Itu bukan Cinta, itu Suka..

 

Cinta itu adalah ketika kamu tertarik pada orang lain, tapi tetap setia mendampinginya tanpa pernah menyesal..

HARAPAN DARI MASA LALU

Ketika kehidupan telah berubah

Bertambah usia bertambah problema

Terpikir dalam benak akan hal itu

Kehidupan yang lalu

 

Tak akan kupungkiri

Aku merindukan kehidupanku yang dulu

Aku rindu senyuman mereka yang dulu

Aku rindu canda tawa mereka yang dulu

Aku rindu banyolan mereka yang dulu

Aku rindu tangisan mereka yang dulu

Aku rindu kebersamaan mereka yang dulu

 

Kini semua seakan memudar

Dinding itu telah semakin tua dan lapuk

Dimakan usia

Dimakan benalu

Menyisahkan goresan kasih sayang yang berlumut

 

Keegoisan telah merajai hati

Keangkuhan telah memurkai

Tak ada lagi tangan – tangan itu

Yang merangkul dan memeluk kala jatuh

Masa kenakalan manusia yang beranjak dewasa itu tak akan terulang

Tak kusangka semua berubah seperti ini

Tak kusangka penuaan itu membutakan nurani

 

Tak ada yang salah

Tak ada yang perlu disalahkan

Kembali ke masa lalu adalah hal mustahil

Namun, kembali tersenyum dalam kebersamaan itu bukan hal mustahil

menanti dalam kemunafikan

Dia bersama dia

Dia bersama mereka

Aku tak pernah bersama dia

Tak pernah bersama mereka

Walau sebentar.. disana . tak di izinkan

Sabar .. penantian tak ada habisnya

Setia menanti sapaan ditemani senyuman

 

Embun telah membeku bisu

Pucuk – pucuk menyatu satu layu

Belalang berhenti terbang mencari padang ilalang

Berdampingan mengiringi kematian harapan

 

Lirih , lirih , lirih

Letih selalu dibohongi

Kini diri ingin berlari

Bersembunyi di air suci benci

Di selimuti caci maki

Dan  tak bisa dipungkiri

Hati ini bermimpi dalam duri

 

Kebodohan diri melukai

Lebih keji dari munafik

Sebelum terlambat harus terucap

Pembagian raport

Pembagian raport

Untuk sebagian orang pembagian laporan hasil belajar atau raport adalah hal yang menyenangkan dan dinanti-nanti. Namun, itu tidak bagi jiwa orang-orang yang berbeda keadaan dari anak sekolah lainnya.

Dapet rangking atau ga dapet rangking

Nilainya naik atau nilanya turun

Ga ngaruh dihidup aku

Ga bakalan bawa perubahan di hidup aku

Ga membawa kebahagiaan di hidup aku

Jangankan untuk hadiah sekedar ucapan pun gak terucap

Karna di minta baru ucapan itu terucap

Sekedar UCAPAN

Itu lah yang terasa dan itu bentuk ungkapan dari apa yang dirasanya. Segelintir senyuman tersungging hanya untuk menandakan hatinya senang. Sorak-sorak sorai kawan yang bergema menyentuh dinding sekolah membuat jiwanya semakin bergetar. Iri melanda hati dan  topeng itu ga bisa bertahan lama. Langkah kecil mengiringi perjalanan pulangnya seiring dengan tetesan air matanya. Rasa kebersamaan orang tua dan anak saat pembagian raport begitu di dambakan. Khayalan melambung tinggi dan sirna. Bukan hadiah yang benar-benar diharapkan tapi kebersamaan dan motivasi itu yang diharapkan.

‘Kapan aku bisa kaya mereka ?’

Pertanyaan yang tersimpan rapat dalam hatinya yang entah kapan akan terjawab, atau mungkin tak akan terjawab, atau memang tak da jawaban untuk pertanyaan itu.

Dalam doanya terselipkan semoga tak ada ada lagi jiwa-jiwa seperti aku.

Moment pergantian tahun

Menikmati penghujung tahun tanpa kepulangan seorang ayah

Dinanti-nanti namun nyatanya tak memungkinkan untuk pulang

Selalu karna uang

Uang memang menjadi masalah besar orang-orang

‘Uang dibenci dan di gilai’

Berusaha menikmati saja

Jalan-jalan menikmati suasana keramaian malam

Ditemani suka cita adik tercinta

Namun,tetap saja

Gundah..

Tapi, semakin lama terasa berbeda

Kulihat mereka yang lebih daripada aku

Tahun baru memang moment untuk semua

Tak terkecuali ..

Kulihat mereka tetap tersenyum dan tertawa lepas

Langkah-langkahnya memenuhi tiap sudut jalan penuh canda

Tak peduli kesusahan, penderitaan, beban hidup

Terlupakan sejenak dengan terompet yang berseru-seru

Namun yakin harapan yang dinantikan

Menanti perubahan di tahun mendatang

 

Berupa-rupa hal dilakukan

Yang baik.. yang buruk pun tak kalah

Mereka-mereka yang baru aja jadi manusia

Merasa apa pun bisa di lakukannya

Mengaku berilmu tapi tak beretika

Merusak diri di penghujung tahun

Gak habis terpikirkan olehku

Memang apa manfaat semua itu ?

Adakah yang mereka lakukan itu menguntungkan ?

Yang ada hanya mengganggu dan merugikan

Menurutku ..

Mungkin beda bagi mereka